Pages

I'M THE GENIUS

Test Footer 2

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Mengenai Saya

Kamis, 24 April 2014

Amelia Earhart - Wanita Pertama yang Terbang Melewati Samudra Atlantik

Amelia Mary Earhart begitulah nama lengkapnya, Dia dikenal sebagai Penerbang wanita Pertama asal Amerika Serikat yang pertama menyebrangi samudera Atlantik. Amelia Earhart dilahirkan pada tanggal 24 Juli 1897 di Atchison, Kansas Amerika Serikat di rumah kakeknya. Dia merupakan anak perempuan dari pasangan Edwin dan Amy Earhart. Kakek Amelia Earhart bernama Alfred Otis, dia merupakan presiden Bank Tabungan Atchison, mantan hakim federal, dan tokoh terpandang di Kota Atchison. sebelumnya ia tidak merestui perkawinannya anaknya dengan Edwin ayah dari Amelia Earhart, yang berkerja sebagai seorang pengacara waktu itu, ini juga yang menjadi sebab keluarga Amelia Earhart Menjadi berantakan.

Biografi Amelia Earhart

Amelia Earhart sendiri tumbuh menjadi seorang gadis tomboy sampai menjelang kariernya sebagai penerbang wanita di usia dewasanya. Di usia Amelia Earhart yang berumur 10 tahun ketika itu dia diajak ayahnya Edwin, yang pada waktu itu berkerja sebagai seorang eksekutif di perusahaan kereta api, dia mendapat promosi dan dipindahkan ke Des Moines, Iowa. Di usianya yang 11 tahun, di Des Moines, Amelia Earhart pertama kali melihat sebuah pesawat terbang di pasar amal negara bagian Iowa. Ayahnya mencoba untuk menarik ketertarikan Amelia Earhart dan adiknya dalam melakukan penerbangan, tetapi sama sekali tidak menarik mereka dan meminta agar mereka dapat kembali naik komidi putar. Ketika ayah dan ibunya menemukan rumah kecil di Des Moines, Amelia dan Muriel tetap tingga bersama kakek dan neneknya di Atchison. Sampai Amelia Earhart berumur 12 tahun, ia dan adiknya mengenyam pendidikan di rumah dari ibunya dan dari seorang guru. Amelia Earhart nantinya menjelaskan kalau ia gemar membaca dan menghabiskan waktunya di perpustakaan keluarga. Pada tahun 1909, saat semua keluarganya berkumpul kembali di Des Moines, Amelia Earhart akhirnya masuk sekolah umum untuk pertama kalinya di kelas tujuh.

meskipun keadaan keuangan keluarganya baik ketika adanya rumah baru dan mampu menyewa dua pelayan, tetapi ayah Amelia Earhart yaitu Edwin adalah seorang pecandu alkohol. Lima tahun kemudian tepatnya pada tahun 1914, Edwin pensiun. Meskipun Ayahnya mencoba merehabilitasi dirinya melalui perawatan, ia tidak pernah diterima kembali di Rock Island Railroad. Pada waktu itu juga, nenek Amelia, Amelia Otis meninggal mendadak. Rumah Otis dan isinya dilelang. Amelia patah hati dan nantinya menyatakan hal ini sebagai akhir dari masa kecilnya.


Setelah mencari perkerjaan yang lama, pada tahun 1915, ayah Amelia Earhart yaitu edwin mendapat pekerjaan sebagai juru tulis di Great Northern Railway di kota St. Paul, Minnesota dan Amelia kemudian memasuki SMU sebagai siswa junior. Edwin mencoba mendaftar agar dipindahkan ke Springfield, Missouri, pada tahun 1915, tetapi eksekutif di sana mempertimbangkan kembali pensiunnya lalu kembali bekerja, membuat Edwin tidak bisa pindah kemana-mana. Amy Earhart membawa Amelia dan Muriel ke Chicago dan di sana mereka tinggal bersama temannya. Amy Earhart kemudian mengirim anak-anak gadisnya ke sekolah swasta dengan menggunakan uang dari dana yang didirikan oleh kakeknya, Alfred. Amelia masuk di SMU Hyde Park tetapi menghabiskan masa semester sekoah yang kurang menyenangkan. Amelia kemudian lulus dari SMU Hyde Park tahun 1916. Ia mempunyai cita-cita di masa depan. Ia menyimpan sebuah buku tempel dari kliping koran tentang wanita yang sukses dalam bidang yang didominasi oleh pria, termasuk produksi dan direksi film, hukum, periklanan, manajemen dan teknik mekanik. Ia memulai kuliah awal di Ogontz di Rydal, Pennsylvania, tetapi tidak menyelesaikan programnya.

Perang Dunia I telah terjadi dan Amelia Earhart melihat tentara yang terluka yang kembali pulang. Setelah menerima pelatihan sebagai asisten perawat dari Palang Merah, ia memulai bekerja di Rumah Sakit Militer Spadina di Toronto, Ontario. Tugasnya termasuk menyiapkan makanan di dapur untuk pasien dengan diet spesial dan memberikan resep dokter di rumah sakit. Pada tahun 1918, Ia mengalami infeksi sinus pada tahun itu. Hal ini terjadi sebelum antibiotika ada dan ia dibawah perawatan medis. Prosedur tidak berhasil dan Earhart menderita karena serangan sakit kepala yang tajam. Hal ini terus terjadi hampir setahun dan ia menghabiskan waktu di rumah saudaranya di Northampton, Massachusetts. Ia menghabiskan waktu dengan membaca puisi, belajar memainkan banjo dan belajar mekanik. Pada tahun 1919, Amelia Earhart bersiap untuk mendaftar di Universitas Smith, tetapi ia mengubah pemikirannya dan mendaftar ke Universitas Columbia untuk belajar di persiapan kedokteran. Ia berhenti satu tahun kemudian agar dapat mendampingi orangtuanya yang kini sudah bersatu kembali di California.
Di Long Beach, Amelia Earhart dan ayahnya pergi ke sebuah lapangan udara. Di lapangan udara tersebut, Frank Hawks (yang nantinya terkenal sebagai pembalap udara) memberinya tumpangan yang selamanya mengubah kehidupan Amelia Earhart. Setelah ia terbang selama sepuluh menit, ia segera memutuskan untuk belajar terbang. Ia bekerja sebagai fotografer, pengemudi truk, dan bekerja di perusahaan telepon lokal untuk mengumpulkan uang $1000 yang akan dipakai untuk pelajaran terbangnya. Amelia Earhart telah melakukan pelajaran penerbangan pertamanya yang dimulai pada tanggal 3 Januari 1921 di lapangan udara Kinner di dekat Long Beach. Tetapi untuk mencapai lapangan udara, Amelia Earhart harus naik bus sampai di garis akhir, lalu harus berjalan sejauh 4 mil. Gurunya adalah Anita Snook, seorang perintis perempuan penerbang yang menggunakan Curtiss JN-4 "Canuck" untuk pelatihan.

Enam bulan kemudian Amelia Earhart membeli sebuah pesawat bersayap ganda kuning Kinner Airster yang dinamainya "Canary." Pada 22 Oktober 1922, ia menerbangkannya pada ketinggian 14.000 kaki, dan menciptakan rekor dunia perempuan.
Pada 15 Mei 1923 Amelia Earhart menjadi perempuan ke-16 yang memperoleh izin pilot (nomor 6017) oleh Fédération Aéronautique Internationale (FAI). Setelah penerbangan solo Charles Lindbergh melintasi Samudra Atlantik pada 1927, Amy Guest, seorang perempuan Amerika yang kaya yang tinggal di London, Inggris mengungkapkan minatnya untuk menjadi perempuan pertama yang terbang (atau diterbangkan) melintasi Samudra Atlantik. Setelah menganggap perjalanan itu terlalu berbahaya untuk ditempuhnya sendiri, Amelia Earhart menawarkan untuk tetap mensponsori proyek itu, dan mengatakan bahwa mereka akan menemukan "gadis lain dengan citra yang tepat." Sementara di Inggris, Earhart menerbangkan Avro Avian 594 Avian III, SN: R3/AV/101 yang dimiliki oleh Lady Mary Heath. Amelia Earhart lalu membeli pesawat itu dan mengirimnya ke Amerika (di mana pesawat ini dirujuk sebagai “pesawat tak berizin nomor identifikasi” 7083). Ketika awak pesawat itu kembali ke Amerika Serikat, Amelia Earhart disambut dengan sebuah parade di New York dan resepsi oleh Presiden Calvin Coolidge di Gedung Putih.

Citra selebritinya membantu Amelia Earhart mendanai penerbangannya. Amelia Earhart menerima posisi sebagai editor majalah Cosmopolitan dan ia menggunakan forum ini sebagai kesempatan untuk berkampanye agar penerbangan lebih diterima oleh publik, terutama fokus kepada peran wanita dalam penerbangan. Pada tahun 1929, Amelia Earhart adalah salah satu penerbang pertama yang mempromosikan penerbangan udara komersial melalui pembangunan sebuah layanan penerbangan jasa udara. Walaupun Amelia Earhart terkenal untuk penerbangan transatlantik, Amelia Earhart berusaha keras untuk membuat sebuah rekor "tak bernoda" untuk dirinya. Segera setelah Amelia Earhart kembali setelah mengemudikan Avian 7083, ia akan melakukan penerbangan panjang sendirian. Pada bulan Agustus tahun 1928, Amelia Earhart menjadi wanita pertama yang terbang sendiri menyebrangi Amerika Utara dan kembali. Kemudian, Amelia Earhart melakukan usaha pertamanya dalam balapan udara tahun 1929 selama Balapan Udara Wanita Santa Monika-ke-Cleveland (nantinya Will Rogers mengubah nama balapan ini menjadi "Powder Puff Derby"), mendapat posisi ketiga.

Pada tahun 1930, Amelia Earhart menjadi anggota Asosiasi Aeronatik Nasional dan Amelia Earhart dengan aktif mempromosikan didirikannya rekor wanita yang terpisah dan berperan agar Fédération Aéronautique Internationale (FAI) menerima standar internasional yang mirip. Pada tahun 1931, Amelia Earhart dengan menerbangkan Pitcairn PCA-2 otogiro, Amelia Earhart membuat rekor dunia dengan ketinggian 18.415 kaki (5613 m). Walaupun dari sudut pandang masa kini sepertinya Amelia Earhart sering melakukan stunt (kegiatan ekstrim yang aneh atau sulit untuk dilakukan), pada masanya hal ini dilakukan untuk membuat masyarakat Amerika Serikat lebih "berpikiran kepada udara" dan meyakinkan mereka bahwa "penerbangan tidak lagi terbatas pada para pemberani dan manusia super."

Untuk sementara waktu Amelia Earhart bertunangan dengan Samuel Chapman, seorang ahli kimia dari Boston, namun mereka memutuskan pertunangan mereka pada tanggal 23 November 1928. Dalam masa yang sama, Amelia Earhart dan Putnam menghabiskan waktu bersama sehingga terjadi hubungan intim. George Putnam, yang dikenal sebagai GP, bercerai pada tahun 1929 dan memohon untuk menikahi Amelia Earhart, meminta sampai berkali-kali sampai akhirnya Amelia setuju. Setelah keragu-raguan, mereka menikah pada tanggal 7 Februari 1931 di rumah ibu Putnam di Noank, Connecticut. Amelia Earhart merujuk kepada pernikahannya sebagai sebuah bentuk "kemitraan" dengan "kontrol ganda". Dalam surat yang ia tulis kepada Putnam dan diserahkan langsung kepadanya pada saat pernikahan, ia menulis, "Aku mau kamu mengerti aku tidak akan menahanmu menurut hukum kesetiaan dari Abad Pertengahan apapun untukku, begitu juga akupun tak menganggap diriku terikat padamu.
Pada usia 34 tahun, pada pagi hari tanggal 20 Mei 1932, Amelia Earhart berangkat dari Pelabuhan Grace, Newfoundland. Ia mencoba untuk terbang ke Paris dengan mengemudikan Lockheed Vega, mengikuti penerbangan solo Charles Lindbergh. Setelah terbang dalam waktu 14 jam, 56 menit dengan angin utara yang kuat, kondisi yang dingin dan tidak ramah dan masalah mekanis, Earhart mendarat di padang rumput di Culmore, utara dari Derry, Irlandia Utara. Ia menerima Distinguished Flying Cross dari Kongres Amerika Serikat, mendali ksatria dari pemerintah Perancis dan medali emas National Geographic Society dari presiden Herbert Hoover.

Amelia Earhart hilang secara misterius di samudera Pasifik di dekat pulau Howland pada tahun 1937 dalam usaha untuk melakukan penerbangan keliling dunia. Pada Tahun 1939 Amelia Earhart dinyatakan tewas meskipun belum ditemukan jasad maupun bangkai dari pesawatnya. Ketertarikan mengenai hidup, karier, dan misteri hilangnya Earhart masih tetap berlanjut sampai sekarang. Selama beberapa dasawarsa sejak hilangnya Earhart telah banyak desas-desus dan legenda yang beredar (dan seringkali diterbitkan) tentang apa yang mungkin telah terjadi pada peristiwa menghilangnya Earhart. Pada bulan November tahun 2006, National Geographic Channel menyiarkan episode dua dari serial televisi Undiscovered History tentang klaim bahwa Amelia Earhart selamat dari penerbangan dunia, kembali ke Amerika Serikat, pindah ke New Jersey dan di sana ia mengganti namanya dan menjalani hidupnya diam-diam sebagai Irene Craigmile Bolam. Klaim ini pada awalnya diangkat oleh buku Amelia Earhart Lives (1970) yang ditulis oleh Joe Klaas. Irene Craigmile Bolam yang menjadi bankir di New York selama tahun 1940an, menolak pernyataan bahwa ia adalah Earhart dan melakukan penuntutan perkara, meminta $1.5 juta dan membuat sebuah pernyataan tertulis yang sah dan ia menyangkal klaim tersebut.

Penerbit buku Amelia Earhart Lives, McGraw-Hill, menarik buku dari pasar segera setelah dirilisnya dan pengadilan mengindikasi bahwa mereka melakukan penyelesaian dengan Irene Craigmile Bolam di luar pengadilan. Sesudah itu, sejarah kehidupan personal Bolam didokumentasi oleh peneliti, menghilangkan kemungkinan ia adalah Earhart. Kevin Richland, seorang ahli forensik kriminal disewa oleh National Geographic, mempelajari foto Earhart dan Bolam dan menyatakan beberapa perbedaan antara Earhart dan Bolam.

sumber :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Amelia_Earhart
http://kolom-biografi.blogspot.com/2012/08/biografi-amelia-earhart-penerbang.html

Selasa, 01 April 2014

Artikel Metode Induktif Jenis Generalisasi Tema Jakarta

BERITAJAKARTA.COM — 13-05-2013 11:23
Bagi Anda penggemar burung, nama Pasar Burung Pramuka yang berlokasi di Jl Pramuka, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, bukanlah tempat yang asing. Di tempat seluas 5.000 meter persegi ini, penggemar burung biasa dimanjakan dengan merdunya riuh kicau burung dari sejumlah toko yang saling bersahutan.
Pasar yang diresmikan tahun 1975 oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, saat itu memang sudah menjadi surganya pencinta burung. Segala jenis burung mulai dari yang umum seperti perkutut hingga yang dilindungi seperti jalak Bali pun ada di sini. Bahkan, tidak hanya burung lokal, burung impor seperti lock bird paruh bengkok, rosela, gul amadin princes dan lain-lain juga dengan mudah dijumpai di pasar ini.
Amin (30) salah seorang pedagang di Pasar Burung Pramuka menuturkan, burung-burung dari luar negeri seperti Taiwan dan Belanda yang sedang tren sekarang tidaklah sulit ditemui di pasar tersebut.
"Sekarang yang lagi tren lock bird paruh bengkok ini. Sepasang kita hargai sekitar Rp 1,5 juta," ujarnya, Senin (13/5).
Selain lock bird paruh bengkok, kata Amin, untuk burung kelas menengah yang kini juga sedang tren adalah kenari impor. Kenari-kenari tersebut, umumnya diimpor dari Belanda, Inggris, Taiwan dan Australia. "Kenari tetap masih jadi salah satu primadona, karena perawatannya gampang. Cukup diberi makan serta dijemur setiap pagi dan sore," terangnya.
Menurutnya, untuk burung mungil impor tersebut, pedagang biasa mematok harga antara Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu. Sementara untuk yang jenis lokal dipatok harga sekitar Rp 300 ribu. Ia menyebut, kenari lokal ukuran tubuhnya lebih kecil dari kenari impor.
Di Pasar Pramuka ini, selain burung-burung impor kelas menengah, juga banyak ditemui burung-burung impor yang harganya relatif mahal. "Seperti yang rosela itu, biasanya disini dipatok harga mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 12 juta per ekor. Itu pun tergantung warnanya, semakin bagus warnanya semakin mahal harganya," katanya.
Selain Rosela yang merupakan impor dari Australia dan Inggris, di Pasar Burung ini juga ada pedagang yang menjajakan jalak Bali dengan harga yang cukup mahal. "Kalau untuk burung lokal yang relatif mahal itu jalak Bali, karena burung langka dan dilindungi. Jualnya beserta sertifikat. Kalau soal harga tergantung kesepakatan, tapi pasaran biasanya tidak kurang dari Rp 15 juta," cetusnya.
Pedagang yang sudah lebih dari setahun berdagang di Pasar Pramuka ini mengaku, seluruh burung impor maupun lokal yang dijual di kiosnya dan kios-kios lainnya sudah divaksin sehingga para pembeli tidak perlu khawatir terhadap virus flu burung. "Pokoknya aman, karena sudah pada divaksin. Langganan kita juga dari berbagai kota, seperti Semarang, Solo dan kota-kota lain di Jawa," jelas pedagang yang rata-rata setiap bulan mampu menjual sekitar 10 ekor burung ini.
Jo (35) warga Batam mengatakan,di sela-sela kegiatannya di Jakarta ia menyempatkan diri untuk membeli burung perkutut. Sebab, di Batam dia sulit untuk menemukan burung dengan kualitas sebaik di Pasar Pramuka. "Saya baru pertama ke sini, karena dengar informasi dari teman bahwa burung di sini bagus-bagus," katanya.
Selain banyak penjual burung, di Pasar Pramuka juga banyak ditemui pedagang pakan dan kandang burung. Salah satunya, Tono (30), pedagang kandang burung yang sudah berjualan sejak 1996. Di pasar itu, Tono mengaku setiap harinya mampu menjual kandang hingga 20 unit yang ia datangkan langsung dari Solo, Semarang dan Bandung. "Kalau dari sana kualitasnya sudah terjamin. Yang membedakan dari tiga kota tersebut, masing-masing memiliki ciri khas," sebutnya.
Untuk yang dari solo, lanjutnya, memiliki ciri khas, yaitu materialnya halus dan sudah disemprot dengan pewarna. Sedangkan yang dari semarang bercirikan ukiran. "Kalau yang dari Bandung itu biasanya berbentuk bulat. Harganya mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribu," tandasnya.

Sumber : http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=54395

Penalaran



Penalaran adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian, namun penalaran dapat pula diartikan sebagai bentuk tertinggi dari pemikiran dan itu lebih rumit dibanding pengertian dan proposi.
Penalaran juga suatu proses berpikir manusia untuk menghubung‐hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Penalaran merupakan proses  berfikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep/pengertian, proposisi/pernyataan.
            Evidensi merupakan semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh digabung dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu.
Cara menguji data, fakta dan autoritas
Cara menguji data
                Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
1.       Observasi
2.       Kesaksian
3.        Autoritas
Cara menguji fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
·         Konsistensi
·         Koherensi
Cara menguji autoritas
            Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
·         Tidak mengandung prasangka
·         Pengalaman dan pendidikan autoritas
·         Kemashuran dan prestise
·         Koherensi dengan kemajuan

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Jenis-jenis Silogisme
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).





Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
Mn : Udara tidak ada.
K     : Jadi, Makhluk hidup akan mati.

Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh:
·         Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
·         Nenek Sumi berada di Bandung.
·         Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
·         Cara Berpikir Induktif

Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum. Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Jenis-jenis berpikir induktif :
1.       Generalisasi :  merupakan penarikan kesimpulan umum dari pernyataan atau data  data yang ada
Dibagi menjadi 2 :
                a. Generalisasi Sempurna / tanpa loncatan induktif
                - Fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan
              b. Generalisasi Tidak Sempurna / dengan loncatan induktif
                - Fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada
2.       Analogi :   Merupakan penarikan kesimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta.  Pada     analogi biasanya membandingkan 2 hal yang memiliki karakteristik berbeda namun dicari persamaan yang ada di tiap bagiannya.

Sumber :
http://ianzhamumtazah.wordpress.com/2012/03/08/pengertian-dan-macam-macam-penalaran-4/
http://nabella2326.blogspot.com/2012/03/wujud-evidensi.html
http://iinnapisa.blogspot.com/2011/10/cara-menguji-data-fakta-dan-autoritas.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
http://ekoriyadi384.blogspot.com/2013/03/silogisme-kategorial-hipotesis.html