CPR (cardiopulmonary resuscitation) yang dalam bahasa
Indonesianya berarti Resusitasi Jantung Paru atau disebut juga dengan napas
buatan adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti
napas karena sebab-sebab tertentu. CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan
nafas yang menyempit atau tertutup sama sekali. CPR sangat dibutuhkan bagi
orang tenggelam, terkena serangan jantung, sesak napas karena syok akibat
kecelakaan, terjatuh, dan sebagainya.
Untuk melakukan CPR tidak boleh asal-asalan, harus dengan
prosedur yang benar supaya tidak berakibat fatal. Berikut ini tata cara
melakukan CPR yang benar:
1.
Mengecek keadaan bahaya dan keselamatan. Sebelum
menolong pastikan korban yang mengalami serangan jantung, sesak napas,
kecelakaan, atau orang tenggelam berada di tempat yang aman dan jauh dari
bahaya.
2.
Memeriksa apakah korban masih bisa merespon atau
tidak. Caranya dengan menepuk atau menggoyang dengan lembut pundaknya sambil
memanggilnya dengan suara keras. Jika tidak ada respon, segera panggil
ambulans.
3.
Ketika menunggu petugas medis datang, usahakan
untuk membuka jalan napasnya dengan cara pegang dahinya dengan tangan kiri lalu
ditarik ke belakang. Sementara itu tangan kanan menarik dagu ke arah bawah.
Lalu dengarkan atau rasakan apakah korban bernapas atau tidak, hal ini
dilakukan selama 5 sampai 10 detik.
4.
Jika napas korban tidak terdengar atau tidak
terasa, berikan napas buatan dengan menutup hidung kemudian meniupkan udara
dari mulut ke mulut 2 kali dalam waktu 2 detik. Bersamaan dengan itu perhatikan
dada korban apakah bergerak atau tidak.
5.
Setelah napas buatan diberikan sebanyak dua
kali, lanjutkan dengan memberikan tekanan pada bagian dada. Letakkan kedua
telapak tangan di tengah-tengah dada lalu tekan dengan posisi tangan lurus.
Untuk anak-anak cukup dengan satu tangan saja. Tekan bagian dada sejumlah 30
kali.
6.
Setelah itu ulangi lagi pernapasan buatan
sebanyak dua kali dan tekanan 30 kali. Hal ini dilakukan selama 2 menit (5 kali
set).
7.
Periksa kembali korban apakah sudah bisa
bernapas atau belum. Apabila korban sudah dapat bernapas, letakkan pada posisi
recovery yaitu dalam keadaan terlentang tangan kiri diletakkan ke atas
sedangkan tangan kanan menyilang ke arah telinga. Kaki kanan ditekuk lalu
korban dimiringkan ke arah kiri dengan mendorong pundak dan kaki bersamaan.
Jika korban belum
bernapas ulangi lagi sampai petugas medis datang.
Namun yang perlu diperhatikan khusus untuk korban pingsan
karena kecelakaan, tidak boleh langsung dipindahkan karena dikhawatirkan ada
tulang yang patah. Biarkan di tempatnya sampai petugas medis datang. Berbeda
dengan korban orang tenggelam dan serangan jantung yang harus segera dilakukan
CPR.
sumber : http://pusatmedis.com/apa-itu-cpr-cardiopulmonary-resuscitation_714.htm
0 komentar:
Posting Komentar