Pages

I'M THE GENIUS

Test Footer 2

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Mengenai Saya

Minggu, 10 November 2013

Cedera Kepala : Penyebab dan Pengobatannya

Cedera Kepala : Penyebab dan Pengobatannya


Cedera kepala sangat berbahaya. Cedera kepala dapat menyebabkan cacat permanen, gangguan mental, dan bahkan kematian. Bagi banyak orang, cedera kepala dianggap sebagai risiko yang dapat diterima ketika terlibat dalam kegiatan olahraga dan jenis-jenis kegiatan rekreasi lainnya. Tapi ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko cedera dan melindungi diri Anda dan anak-anak Anda.

Apa Itu Cedera Kepala?

Cedera kepala adalah cedera pada tengkorak, kulit kepala, atau otak yang disebabkan oleh trauma. Gegar otak merupakan jenis cedera otak paling umum yang berhubungan dengan olahraga, dan diperkirakan dalam setahun terdapat 1,6 juta sampai 3,8 juta orang mengalami gegar otak yang disebabkan karena olahraga. Gegar otak adalah jenis cedera otak traumatis (TBI atau Traumatic Brain Injury) yang terjadi ketika otak bergetar atau terguncang cukup keras sehingga membentur tengkorak. Hal ini dapat terjadi ketika dua atlet bertabrakan atau ketika seseorang jatuh dan kepalanya terbentur. Gegar otak juga bisa terjadi akibat terpukul di kepala oleh peralatan olahraga. Dalam olahraga seperti sepak bola, bahkan menyundul bola bisa menyebabkan gegar otak. Gegar otak menyebabkan perubahan status mental seseorang dan dapat mengganggu fungsi normal dari otak. Gegar otak yang banyak terjadi, dapat memiliki dampak kumulatif dan jangka panjang sehingga dapat mengubah hidup seseorang. 
Anda tidak harus dipukul di kepala untuk mengalami gegar otak. Benturan di di bagian lain pada tubuh dapat menciptakan kekuatan yang cukup untuk menggetarkan otak. Anda juga tidak selalu kehilangan kesadaran ketika gegar otak. Gegar otak berkisar dari tahap ringan sampai parah. Efeknya mungkin segera terlihat, atau mungkin tidak muncul sampai beberapa jam atau bahkan beberapa hari kemudian.
Jenis lain dari cedera otak traumatis(TBI)adalah memar, yaitu luka memar pada otak yang dapat menyebabkan pembengkakan, dan hematoma (pendarahan di otak yang mengumpulkan dan membentuk gumpalan). Patah tulang tengkorak adalah jenis lain dari cedera kepala yang dapat mempengaruhi otak. Kadang-kadang pada kasus patah tulang, potongan tulang yang patah dapat melukai otak dan menyebabkan perdarahan dan jenis cedera lainnya.

Olahraga dan Aktivitas Rekreasi Apa yang Memiliki Risiko Cedera Kepala yang Tinggi?

Pada tahun 2008, kegiatan-kegiatan dibawah ini mengakibatkan cedera kepala dalam jumlah tertinggi untuk segala usia:
  • Bersepeda
  • Sepak bola Amerika
  • Bola basket
  • Bisbol dan sofbol
  • Naik kendaraan rekreasi bermesin seperti dune buggies (kendaraan rekreasi dengan roda besar, dan ban lebar, yang dirancang untuk digunakan pada bukit pasir, pantai, atau rekreasi padang pasir), go-kart, dan sepeda motor mini
Menurut Asosiasi Cedera Otak Amerika (Brain Injury Association of America), lima kegiatan teratas yang menyebabkan gegar otak pada anak-anak dan remaja berusia 5 sampai 18 tahun adalah:
  • Bersepeda
  • Sepak bola Amerika
  • Bola basket
  • Kegiatan di tempat bermain
  • Sepak bola

Apa Saja Tanda dan Gejala dari Cedera Otak?

Tanda-tanda dari cedera otak traumatis (TBI) meliputi:
  • Kebingungan
  • Depresi
  • Pusing atau masalah keseimbangan tubuh
  • Pandangan ganda atau kabur
  • Merasa berkabut atau pening
  • Merasa lesu atau lelah
  • Sakit kepala
  • Hilang ingatan
  • Mual
  • Sensitif terhadap cahaya atau suara
  • Gangguan tidur
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kesulitan mengingat
Indikasi yang menunjukkan cedera kepala yang dialami lebih serius daripada gegar otak dan membutuhkan perawatan darurat meliputi:
  • Perubahan ukuran pupil mata
  • Cairan bening atau berdarah mengalir dari hidung, mulut, atau telinga
  • Kejang-kejang
  • Ekspresi wajah yang menyimpang dari biasanya
  • Tekanan darah menurun
  • Wajah Memar
  • Patah tulang pada tengkorak atau wajah
  • Gangguan pendengaran, penciuman, pengecap rasa, atau penglihatan
  • Ketidakmampuan untuk menggerakkan satu atau lebih anggota badan
  • Mudah tersinggung
  • Hilang kesadaran
  • Tingkat pernapasan yang rendah
  • Gelisah, canggung, atau kurangnya koordinasi gerak
  • Sakit kepala yang parah
  • Melantur dalam berbicara atau penglihatan kabur
  • Leher kaku atau muntah-muntah
  • Memburuknya gejala-gejala dengan mendadak, setelah sebelumnya ada peningkatan
  • Pembengkakan di lokasi cedera

Apa Tindakan yang Tepat Untuk Gegar Otak atau Cedera Otak Lain yang Terkait Dengan Olahraga?

Jika Anda berpikir Anda mungkin mengalami gegar otak atau mencurigai orang lain terkena gegar otak, maka langkah yang paling penting untuk dilakukan adalah mencegah terjadinya cedera lebih lanjut.
Hentikan kegiatan apa pun yang Anda lakukan dan beritahu orang lain bahwa Anda mungkin terkena gegar otak. Kemudian segera dapatkan perawatan medis. Jika Anda bermain sebagai bagian dari tim, mintalah untuk ditarik keluar dari permainan dan beritahu pelatih apa yang terjadi. Jika rekan lain memiliki tanda-tanda seperti sedang bingung atau tiba-tiba kehilangan koordinasi gerak, pastikan untuk melaporkan hal tersebut kepada pelatih. Jika Anda pelatih tim dan Anda melihat adanya kemungkinan cedera, segera tarik keluar orang tersebut dari permainan, dan pastikan bahwa orang tersebut mendapatkan perawatan medis.
Mendapat perawatan medis sesegera mungkin adalah penting untuk setiap cedera otak traumatis (TBI) yang berpotensi sedang parah. Cedera yang tidak terdiagnosis dan tidak mendapat perawatan yang tepat, dapat menyebabkan cacat dan ketidakmampuan jangka panjang. Perlu diingat bahwa meskipun kematian akibat cedera olahraga jarang terjadi, namun cedera otak merupaka penyebab utama kematian yang berhubungan dengan olahraga.
Gejala-gejala harus sering dimonitor dengan seksama untuk cedera sedang sampai parah, dan mungkin memerlukan rawat inap semalam di rumah sakit. X-ray mungkin digunakan untuk memeriksa kemungkinan patah tulang tengkorak dan stabilitas tulang belakang. Pada beberapa kasus, dokter mungkin melakukan CT scan atau MRI untuk memeriksa sejauh mana kerusakan yang telah terjadi. Luka yang lebih parah mungkin memerlukan pembedahan untuk meringankan tekanan akibat pembengkakan.
Jika dokter mengirim Anda pulang dengan orang yang terluka, maka dokter akan menginstruksikan Anda untuk mengawasi pasien tersebut dengan seksama. Hal tersebut mungkin melibatkan hal seperti membangunkan pasien setiap beberapa jam untuk mengajukan pertanyaan seperti “Siapa nama Anda?” atau “Anda berada dimana?” untuk memastikan apakah orang tersebut baik. Pastikan Anda telah bertanya ke dokter dan memahami gejala apa yang harus diperhatikan dan, mana yang membutuhkan perawatan medis dengan segera.
Panduan yang digunakan mendesak dokter untuk menjadi konservatif dalam mengobati cedera otak terkait olahraga dan untuk tidak mengizinkan seseorang yang telah terluka untuk kembali melakukan kegiatan yang melibatkan risiko cedera lebih lanjut sampai orang tersebut benar-benar sembuh dari gejala. Proses penyembuhan biasanya memakan waktu beberapa minggu. Tapi untuk gejala cedera yang parah, mungkin bisa membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Seseorang yang memiliki cedera sedang sampai parah, sangat mungkin membutuhkan rehabilitasi, yang dapat meliputi terapi fisik, terapi bicara dan bahasa, obat-obatan, konseling psikologis, dan dukungan sosial.

Bagaimana Cara Mengurangi Risiko Cedera Otak yang Terkait Dengan Olahraga?

Langkah paling penting yang perlu dilakukan adalah membeli dan menggunakan dengan benar peralatan pelindung kepala yang telah disetujui oleh American Society for Testing and Materials (ASTM) atau Lembaga/Departemen Kesehatan di Indonesia. Pastikan untuk membeli ukuran yang tepat agar helm atau tutup kepala dapat dipakai dengan pas dan benar. Menurut American Association of Surgeons Neurologis (Asosiasi Ahli Bedah Neurologis Amerika), helm atau tutup kepala harus dipakai setiap saat untuk kegiatan-kegiatan berikut:
  • Bisbol dan sofbol
  • Bersepeda
  • Sepak bola Amerika
  • Hoki
  • Menunggang kuda
  • Naik kendaraan rekreasi bermesin
  • Ber-skateboard dan naik skuter
  • Ski
  • Ber-snowboard
  • Gulat
Langkah-langkah keamanan lain yang penting meliputi:
  • Mengenakan pakaian yang memantulkan cahaya saat mengendarai sepeda di malam hari.
  • Jangan menyelam di tempat yang kedalamnya lebih dari 12 meter atau dimana Anda tidak bisa melihat dasarnya atau airnya keruh.
  • Pastikan bahwa area bermain anak-anak dan peralatannya aman dan dalam kondisi baik.
  • Jangan biarkan anak-anak bermain olahraga yang tidak sesuai dengan usia mereka.
  • Mengawasi dan mengajar anak-anak cara yang tepat dalam menggunakan peralatan olahraga.
  • Jangan mengenakan pakaian yang mengganggu penglihatan.
  • Ikuti semua aturan di tempat rekreasi dan kolam renang.
  • Jangan ber-skateboard atau bersepeda pada permukaan yang tidak rata atau tak beraspal.
  • Jangan berolahraga ketika Anda lelah atau sakit parah.
Sumber: WebMD

gejala-gejala kanker getah bening


Artikel ini akan menjelaskan kepada Anda tentang bagaimana Anda dapat mengetahui apa saja klasifikasi kanker getah bening dan apa saja gejala-gejala kanker getah bening.
Yang dimaksud kanker kelenjar getah bening atau limfoma adalah kanker ganas yang berkaitan dengan sistem limfatik. Sistem limfatik merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh dan bertugas dalam membentuk pertahanan alamiah tubuh melawan infeksi dan kanker.
Cairan limfatik sendiri adalah cairan putih menyerupai susu yang mengandung protein lemak dan limfosit yang semuanya mengalir ke seluruh tubuh lewat pembuluh limfatik.
Gejala umum yang dirasakan penderita kanker kelenjar getah bening meliputi pembengkakan kelenjar getah bening pada leher, ketiak, atau pangkal paha. Berikut keterangan jelasnya.

Klasifikasi dan Gejala-Gejala Kanker Getah Bening

1. Hodgkin's — Merupakan jenis limfoma yang ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening dan limpa tanpa disertai rasa sakit. Kanker ini sangat progresif pada beberapa jaringan limfoid dan pertumbuhan abnormal sel terjadi secara cepat. Faktor resiko terkena kanker getah bening jenis Hodgkin's:
  • Pria atau wanita usia 15-38 tahun dan usia di atas 50 tahun.
  • Mempunyai kelainan dalam fungsi sistem kekebalan seluler tubuh (sel-T) meskipun produksi antibodi normal.
Dan berikut adalah gejala-gejala terkena kanker getah bening jenis Hodgkin's:
  • Pembengkakan menyeluruh kelenjar getah bening di sekujur tubuh: Leher, ketiak, dan lipat paha (tidak terasa nyeri).
  • Demam, berkeringat pada malam hari, kurang nafsu makan, dan berat badan turun.
  • Pada beberapa orang, kadang-kadang menyerang dada yang menyebabkan gangguan pernafasan.
Semakin berkembang, sel-sel abnormal akan menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya dan mulai menyerang struktur lain termasuk paru-paru, hati, dan organ-organ abdominal.
2. Non-Hodgkin Merupakan kanker ganas yang berasal dari limfonodus dan jaringan limfa lainnya. Gejala-gejala kanker getah bening jenis Non-Hodgkin:
  • Pembesaran kelenjar getah bening.
  • Pembesaran tonsil dan kelenjar adenoid, limfonodus di leher dan sekitarnya menjadi kemerahan.
  • Limfoma yang berkembang menunjukkan gejala demam, berkeringat pada malam hari, lelah, dan berat badan menurun.
Limfoma jenis ini lebih sering terjadi pada pria terutama pada usia di atas 50 tahun. Semakin tua usia seseorang semakin tinggi resiko terkena limfoma.
Hingga kini penyebab limfoma belum diketahui secara pasti. Ada empat kemungkinan penyebabnya yaitu faktor keturunan, kelainan sistem kekebalan, infeksi virus atau bakteri dan toksin lingkungan (herbisida, pengawet, pewarna kimia). Ya, penyebab kanker getah bening multifaktor.
Baca juga artikel Obat Kanker Getah Bening untuk mendapatkan informasi seputar pengobatan medis yang tersedia dan herbal apa yang efektif menumpas kanker getah bening. Dan kisah sembuh kanker getah bening dari pelanggan kami, di sini.

Baca informasi lengkapnya di: http://www.deherba.com/gejala-gejala-kanker-getah-bening.html#ixzz2kJ297cXS

pembelian

PEMBELIAN


Istilah purchasing atau pembelian sinonim dengan procurement atau pengadaan barang. Berikut adalah definisi procurement menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323), yaitu:“Procurement is the business process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or services.”
Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.
Brown dkk. (2001:132) mengatakan bahwa secara umum pembelian bisa didefinisikan sebagai: “managing the inputs into the organization’s transformation (production process).” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa pembelian merupakan pengelolaan masukan ke dalam proses produksi organisasi.
Berikut adalah pendapat Galloway dkk. (2000:31) mengenai fungsi pembelian, yaitu: “The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.
Pentingnya fungsi pembelian
Management audit bisa digunakan untuk mengevaluasi organisasi secara keseluruhan ataupun fungsi tertentu dalam organisasi, untuk menentukan apakah perusahaan sudah memperoleh efisiensi biaya yang maksimum dari yang telah dilaksanakan oleh fungsi tersebut selama ini. Penelitian ini menjadikan fungsi pembelian sebagai sasaran audit.
Fungsi pembelian sering dianggap sebagai bagian yang paling penting dan berpengaruh, bahkan bisa dikatakan sebagian besar proses bisnis berasal dari kegiatan pembelian. Alasan yang sangat fundamental untuk membahas fungsi pembelian ialah karena dalam bidang ini pemborosan mudah terjadi, baik karena perilaku yang disfungsional maupun karena kurangnya pengetahuan dalam berbagai aspek pembelian bahan, sarana, prasarana dan suku cadang yang diperlukan perusahaan.
Pandangan ini menurut Siagian (2001:192) mudah dipahami karena dalam proses produksi perusahaan memerlukan bahan baku. Tidak banyak perusahaan yang menguasai sendiri bahan baku yang diperlukan untuk diolah lebih lanjut menjadi produk jadi, sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak ada satupun bentuk atau jenis perusahaan yang tidak terlibat dengan fungsi pembelian. Pengalaman banyak perusahaan bahwa biaya untuk menghasilkan suatu produk mungkin mencapai sekitar lima puluh persen dari harga jual produk, menjadikan fungsi pembelian sebagai sumber pemborosan apabila tidak diselenggarakan dengan baik dan sumber penghematan yang akan memperbesar laba perusahaan apabila dilakukan dengan teliti dan cermat.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa pembelian merupakan area yang penting yang dikemukakan Brown dkk. (2001:131), yaitu:
1. Fungsi pembelian memiliki tanggung jawab untuk mengelola masukan perusahaan pada pengiriman, kualitas dan harga yang tepat, yang meliputi bahan baku, jasa dan sub-assemblies untuk keperluan organisasi.
2. Berbagai penghematan yang berhasil dicapai lewat pembelian secara langsung direfleksikan pada lini dasar organisasi. Dengan kata lain, begitu penghematan harga dibuat, maka akan mempunyai pengaruh yang langsung terhadap struktur biaya perusahaan. Sehingga sering dikatakan bahwa penghematan pembelian 1% ekivalen dengan peningkatan penjualan sebesar 10%.
3. Pembelian dan suplai material mempunyai kaitan dengan semua aspek operasi manajemen.
Bagaimana cara sebuah perusahaan dalam mengendalikan strategi pengadaan barangnya akan mempunyai pengaruh langsung terhadap bagaimana perusahaan tersebut menjalankan bisnisnya. Pembelian yang baik juga perlu menjadi perhatian untuk organisasi-organisasi non profit dan pemerintah. Berbagai tekanan yang berkaitan dengan kurangnya dana yang tersedia dan besarnya biaya, mendorong organisasi-organisasi tersebut untuk beroperasi seefisien mungkin dengan biaya seminimum mungkin.
Dengan demikian, apapun jenis dan ukuran perusahaannya, pembelian yang dilaksanakan dengan ekonomis dan efektif amat diperlukan dalam upaya mencapai kondisi perusahaan yang sehat karena pembelian merupakan kegiatan yang memerlukan pengerahan sumber daya dalam jumlah besar.
Tugas dan tanggung jawab fungsi pembelian
Pada dasarnya peran fungsi pembelian adalah untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan pada waktu, harga dan kualitas yang tepat. Assauri (1998:162) menjabarkan tanggung jawab bagian pembelian sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian bahan-bahan agar rencana operasi dapat dipenuhi dan pembelian bahan-bahan tersebut pada tingkat harga dimana perusahaan akan mampu bersaing dalam memasarkan produknya.
2. Bertanggung jawab atas usaha-usaha untuk dapat mengikuti perkembangan bahan-bahan baru yang dapat meguntungkan dalam proses produksi, perkembangan dalam desain, harga dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi produk perusahaan, harga serta desainnya.
3. Bertanggung jawab untuk menurunkan investasi atau meningkatkan perputaran bahan, yaitu dengan penentuan skedul arus bahan ke dalam pabrik dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi.
4. Bertanggung jawab atas kegiatan penelitian dengan menyelidiki data-data dan perkembangan pasar, perbedaaan sumber-sumber penawaran (supply) dan memeriksa pabrik suplier untuk mengetahui kapasitas dan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan perusahaan.
5. Bertanggung jawab atas pemeliharaan bahan-bahan yang dibeli setelah diterima dan bertanggung jawab atas pengawasan persediaan.
Tugas-tugas yang dilakukan bagian pembelian dalam memenuhi tanggung jawab tersebut diatas antara lain:
1. Melakukan pembelian bahan-bahan secara bersaing atas dasar nilai yang ditentukan tidak hanya pada harga yang tepat tetapi juga pada waktu yang tepat, serta jumlah dan mutu yang tepat pula.
2. Membantu pemilihan bahan-bahan dengan melakukan penyelidikan.
3. Melaksanakan usaha-usaha pencarian paling sedikit dua sumber suplai.
4. Mempengaruhi tingkat persediaan terendah.
5. Menjaga hubungan baik dengan suplier.
6. Melakukan kerjasama dan koordinasi yang efektif dengan fungsi-fungsi lainnya dalam perusahaan.
7. Meneliti keadaan perdagangan pasar.
8. Membeli seluruh bahan-bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan tepat waktu sehingga tidak menganggu rencana produksi dari perusahaan tersebut.
Galloway dkk. (2000:305) mendefinisikan tujuan dan tanggung jawab departemen pembelian adalah meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Memilih, mengevaluasi dan mengembangkan sumber-sumber untuk bahan dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan.
2. Memelihara dan membangun relasi dengan suplier yang berkenaan dengan kualitas, pengiriman, pembayaran dan pengembalian.
3. Mencari bahan dan produk baru, serta sumber-sumber baru untuk memperoleh bahan dan produk yang lebih baik yang mungkin bisa digunakan oleh perusahaan di masa yang akan datang.
4. Melakukan negosiasi dan memperoleh bahan baku, peralatan, barang dan jasa pada harga yang mencerminkan the best value for money.
5. Ikut berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas untuk reduksi biaya.
6. Memelihara sistem komunikasi yang efektif dan melakukan konsultasi secara rutin dengan fungsi-fungsi internal.
7. Selalu memberikan informasi mengenai biaya pembelian dan berbagai perubahan yang mungkin bisa mempengaruhi laba perusahaan dan perkembangan dimasa mendatang kepada manajemen puncak.
Sumber :

evaluasi alternatif dbelum pembelian

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN


Evaluasi alternatif merupakan suatu proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih oleh konsumen. Pada tahap evaluasi konsumen harus:
1). Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai alternatif,
2). Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan,
3). Menilai kinerja dan alternatif yang dipertimbangkan dan
4). Memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir.

Philip kotler mengemukakan, “Konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia dan ciri-cirinya. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi semua alternatif yang ada dalam menentukan keputusan pembeliannya”(1998:170).
Menurut Sutisna, “Setidak-tidaknya ada dua kriteria evaluasi alternatif. Pertama adalah manfaat yang diperoleh dengan membeli produk. Kedua, kepuasan yang diharapkan”(2001:22).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, ketika berbagai alternatif telah diperoleh, konsumen melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi altenatif tersebut, dalam keberadaanya ditentukan oleh keterlibatan konsumen dengan produk yang akan dibelinya.
Alternatif membeli atau tidak membeli produk (merk) tertentu, dipengaruhi oleh pertimbangan atribut produk. Yaitu meliputi: manfaat, kepentingan, image, dan fungsi yang diharapkan. Pertimbangan tersebut seringkali diperbandingan antara manfaat yang akan diperoleh dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh atau setelah membeli barang tersebut. Mempertimbangkan untuk membeli mobil kedua adalah pilihan antara keleluasaan pemakaian dan tambahan investasi maupun biaya perawatan.
Kriteria yang digunakan konsumen selama pengambilan keputusan akan tergantung pada beberapa faktor, diantaranya:

1) Pengaruh situasi,
2) Kesamaan alternatif-alternatif pilihan,
3) Motivasi,
4) Keterlibatan,
5) Pengetahuan

sumber : http://gultomhans.wordpress.com/2012/11/11/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/